HUBUNGAN FAKTOR PENDIDIKAN, PENDAPATAN KELUARGA, DAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA PUTRI DENGAN TERJADINYA PERNIKAHAN DINI DI DESA BASAAN KECAMATAN RATATOTOK

KOJONGIAN, ALFO and Ake, Julianus and Layuk, Samuel (2013) HUBUNGAN FAKTOR PENDIDIKAN, PENDAPATAN KELUARGA, DAN SIKAP SEKSUAL PRANIKAH REMAJA PUTRI DENGAN TERJADINYA PERNIKAHAN DINI DI DESA BASAAN KECAMATAN RATATOTOK. Skripsi thesis, UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE.

Preview

PDF
COVER-DAFTAR LAMPIRAN.pdf
Download (866kB) | Preview

PDF
BAB ISI-DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (458kB)

Official URL: http://digilib.unikadelasalle.ac.id/

Abstract

Pernikahan dini merupakan fenomena sosial yang sering terjadi khususnya di Indonesia. Pernikahan dini tidak banyak terekspos tetapi banyak terjadi di tengah masyarakat serta banyak dilakukan oleh para remaja terutama remaja pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pendidikan, pendapatan keluarga dan sikap seksual pranikah dengan terjadinya pernikahan dini di Desa Basaan Kecamatan Ratatotok.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan rancangan Case Control, dengan sampel berjumlah 70 responden yang diambil dengan metode simple random sampling. Data dikumpulkan oleh peneliti melalui pembagian lembar kuesioner faktor pendidikan, faktor pendapatan keluarga dan faktor sikap seksual pranikah. Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 20 Juni-22 Juni 2013.
Hasil penelitian diperoleh bahwa remaja putri yang menikah dini 20 orang (57,1%) termasuk golongan pendidikan rendah, sedangkan yang tidak menikah dini yang berpendidikan rendah, hanya 8 orang (22,9%) pendidikannya rendah, Sedangkan dengan melihat tingkat kemaknaan, nilai Ï= 0,003. Jadi nilai Ï lebih rendah dari Î± (0.05), pendapatan perbulan keluarga remaja putri yang melakukan pernikahan dini, 20 orang (57,1%) pendapatan perbulan keluarganya rendah, sedangkan wanita yang tidak melakukan pernikahan dini pendapatan perbulan keluarganya, hanya 11 orang (31,4%) pendapatan perbulan keluarganya rendah, Sedangkan dengan melihat tingkat kemaknaan, nilai Ï= 0,030. Jadi nilai Ï lebih rendah dari Î± (0.05), remaja putri yang melakukan pernikahan dini, 30 orang (85,7%) bersikap negatif yang menggambarkan sikap yang tidak baik, sedangkan
yang tidak menikah dini, dan yang tidak melakukan pernikahan dini, hanya 15orang (42,9%) yang bersikap negatif, Sedangkan dengan melihat tingkat kemaknaan, nilai Ï= 0,000. Jadi nilai Ï lebih rendah dari Î± (0.05), dari perbedaan
antara remaja putri yang melakukan pernikahan dini dengan wanita yang tidak melakukan pernikahan dini diperoleh ada hubungan yang signifikan antara faktor pendidikan, faktor pendapatan keluarga dan faktor sikap seksual pranikah remaja putri dengan terjadinya pernikahan dini di Desa Basaan Kecamatan Ratatotok.

Kata kunci : pernikahan dini, remaja putri
Kepustakaan: 14 buku ( tahun 2006-2011), 1 Internet file (tahun 2011).

Item Type:

Thesis (Skripsi)

Creators: