EKSPLORASI PERSEPSI REMAJA AWAL TENTANG EDUKASI SEKS DI KELURAHAN MALALAYANG SATU BARAT LINGKUNGAN I MANADO

KRISTIANTO, BENNI SETYO and Yauri, Indriani and Rumokoy, Laurentius (2019) EKSPLORASI PERSEPSI REMAJA AWAL TENTANG EDUKASI SEKS DI KELURAHAN MALALAYANG SATU BARAT LINGKUNGAN I MANADO. Skripsi thesis, UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE.

	PDF COVER-DAFTAR ISI.pdf Download (1MB)
	PDF BAB ISI-LAMPIRAN.pdf Download (3MB)

Official URL: http://digilib.unikadelasalle.ac.id/

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan seks yang kurang efektif dapat mendorong terjadinya aktivitas seksual dini pada remaja awal sebagai kelompok yang rentan. Kurangnya pengetahuan remaja awal tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas dapat mempengaruhi mindset dan perilaku seksual mereka ketika memasuki masa puberitas.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi remaja awal tentang pendidikan seks.
Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif (Qualitative descriptive). Teknik sampling yang digunakan yaitu convenience sampling dengan informan berjumlah 13 orang, yang terdiri dari 4 informan remaja awal laki-laki dan perempuan, 3 informan pemuka agama, 3 informan orang pendidik dan 3 informan orang tua. Data dikumpulkan dengan cara wawancara mendalam (in-depth interview). Teori keperawatan Jean Watson (10 faktor karatif) digunakan sebagai kerangka konsep untuk mendukung analisis persepsi remaja awal tentang edukasi seks
Hasil: Pemahaman remaja awal tentang edukasi seks mencakup tiga tema, yaitu: pengetahuan edukasi seks, kelompok remaja awal yang rentan, dan tindakan kolaborasi. Remaja awal memahami edukasi seks, yaitu: lebih cenderung sebagai hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan, kehamilan remaja, remaja perempuan yang memasuki masa pubertas, tertular virus penyakit seksual, serta hubungan sosial dengan orang lain yang terganggu; edukasi seks dipandang sebagai sesuatu yang dapat merugikan dan bermanfaat serta mempengaruhi perilaku seks yang tidak baik; pengetahuan pendidikan seks dipengaruhi oleh media sosial, website dan tayangan televisi yang mengandung konten pornografi, dan selanjutnya mereka saling bertukar informasi dengan teman-temannya. Keterlibatan semua pihak terkait (orang tua/keluarga, lembaga pendidikan dan agama) menjadi harapan masyarakat dan dianggap merupakan tanggung jawab untuk memberikan pendidikan seks yang tepat pada remaja awal sebagai kelompok rentan terhadap perilaku seks berisiko. Terdapat 8 faktor karatif dari 10 faktor karatif Jean Watson yang berperan dalam mempengaruhi persepsi remaja awal tentang edukasi seks yaitu : 1) assisting with basic needs, 2) soul care for self, 3) teaching-learning, 4) creating and healing enviroment, 5) expression of negative and positive feelings, 6) helping-trust relationship, 7) sensitivity to self and others, 8) instillation of faith-hope.
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi remaja awal tentang pendidikan seks masih dangkal. Mereka cenderung enggan untuk menanggapi proses tumbuh kembangnya pada masa pubertas, masih kurangnya informasi atau pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan dampak-dampak pada perilaku atau aktivitas seksual dini. Pendidikan seks yang tidak jelas dan pengaruh media sosial dapat mempengaruhi mindset selanjutnya membentuk persepsi para remaja awal tentang edukasi seks. Dampak-dampak yang signifikan berupa aktivitas seksual dini yang tidak diimbangi oleh pengetahuan seks yang baik dan benar dan cenderung tidak terkontrol dengan mengakses internet dan sharing dengan teman-teman sebaya sehingga akhirnya dapat berisiko terjadi pada remaja awal.

Kata Kunci : Persepsi, remaja awal, edukasi seks.
Kepustakaan : 24 buku, 14 jurnal terkait.

Item Type:

Thesis (Skripsi)

Creators: